Proporsi antara balkon dan lahan harus seimbang. Untuk lahan yang cukup luas, permasalahan yang biasa muncul adalah menyelaraskannya dengan skala bangunan. Jika nantinya peran balkon tidak optimal, maka jangan membangunnya dalam skala besar.
Selanjutnya setelah ketersediaan lahan
adalah bentuk dan ukuran jalan. Peran jalan tidak hanya untuk kendaraan, tapi juga pijakan kita untuk membangun balkon. Jalan sempit menjadikan bangunan nampak sesak. Untuk itu, dimensi balkon janganlah terlalu besar. Lain halnya jika jalan di depan rumah cukup lapang. Bolehlah membangun balkon yang cukup besar.
Selain itu, Anda perlu pula memperhatikan rotasi matahari. Yang dimaksud adalah arah gerak matahari dari timur ke barat. Rotasi akan membentuk treatment desain balkon. Letak balkon yang menghadap timur atau barat, perlu atap/teritis yang cukup lebar. Atap atau teritis lebar berfungsi menangkal sinar berlebih masuk ke area balkon.
Dampak polusi suara dari kendaraan juga layak diperhatikan dalam membangun balkon. Suara knalpot kendaraan tentunya akan mengganggu kenyamaman saat anda berada di balkon. Mensiasatinya dengan peletakkan balkon agak kedalam hunian. Bukan menjorok keluar, seperti umumnya balkon. Cara lainnya, gunakan buffer (peredam). Buffer sebaiknya kedap, cukup tebal. dan padat, agar suara bising tersaring. Misal railing tembok atau beton. Tanaman rimbun merambat juga bisa dijadikan buffer.