Mengenal Las Karbit (MDQ)- kali ini kita akan sedikit berkenalan dengan sebuah alat pengelasan yang sebenarnya sudah familiar di masyarakat kita. adalah las karbit, atau dalam bahasa yang keren biasanya disebut dengan las MDQ.
tentunya dalam proses pengerjaan pagar, kanopi, railing, balkon, gerbang dan pintu dari besi tempa ataupun besi biasa, tidak terlepas dari yang namanya proses pengelasan. biasanya, untuk model las yang digunakan di bengkel las adalah las listrik. tapi, sebelum berkembangknya las listrik hingga menjamur seperti saat ini, dahulu para juru las lebih sering menggunakan las yang menggunakan gas sebagai bahan bakarnya. atau seperti yang saya bahas dia tasn yaitu las MDQ. ada juga yang menyebutnya las karbit.
jenis gas ini menggunakan campuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api. gas yang digunakan adalah campuran dari gas oksigen (O2) dan gas lainnya sebagai bahan bakar (fuel gas) dengan rumus kimia C2H2. gas ini memiliki kelebihan dibanding dengan gas bahan bakar lainnya, diantaranya menghasilkan temperatur nyala api yang lebih tinggi, baik bila dicampur dengan udara ataupun oksigen.
gas asetilin adalah jenis yang paling banyak digunakan sebagai bahan pencampuran dengan gas oksigen. nah dari sinilah awal mula banyak orang menyebutnya sebagai las karbit. gas asetilin ini sebenarnya hasil dari reaksi batu kalsium, yang dalam bahasa ilmiah biasanya disebut KARBIDA. nah, karbida ini jika direaksikan dengan air akan membentuk gas asetilin. jadi penyebutan las karbit hanya untuk mencirikan bahwa salah satu gas yang digunakan adalah gas asetilin.
tentunya dalam proses pengerjaan pagar, kanopi, railing, balkon, gerbang dan pintu dari besi tempa ataupun besi biasa, tidak terlepas dari yang namanya proses pengelasan. biasanya, untuk model las yang digunakan di bengkel las adalah las listrik. tapi, sebelum berkembangknya las listrik hingga menjamur seperti saat ini, dahulu para juru las lebih sering menggunakan las yang menggunakan gas sebagai bahan bakarnya. atau seperti yang saya bahas dia tasn yaitu las MDQ. ada juga yang menyebutnya las karbit.
jenis gas ini menggunakan campuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api. gas yang digunakan adalah campuran dari gas oksigen (O2) dan gas lainnya sebagai bahan bakar (fuel gas) dengan rumus kimia C2H2. gas ini memiliki kelebihan dibanding dengan gas bahan bakar lainnya, diantaranya menghasilkan temperatur nyala api yang lebih tinggi, baik bila dicampur dengan udara ataupun oksigen.
gas asetilin adalah jenis yang paling banyak digunakan sebagai bahan pencampuran dengan gas oksigen. nah dari sinilah awal mula banyak orang menyebutnya sebagai las karbit. gas asetilin ini sebenarnya hasil dari reaksi batu kalsium, yang dalam bahasa ilmiah biasanya disebut KARBIDA. nah, karbida ini jika direaksikan dengan air akan membentuk gas asetilin. jadi penyebutan las karbit hanya untuk mencirikan bahwa salah satu gas yang digunakan adalah gas asetilin.
lalu, bagaimana mulanya bisa disebut juga dengan sebutan las MDQ? nah, penyebutan nama MDQ ini sesungguhnya mengacu pada suatu merk batu karbit. namun karena masyarakat terbiasa menyebut merknya, maka berkembanglah sebutan las ini dengan nama Las MDQ. pada dasarnya las karbit, las asetilin, ataupun las MDQ adalah satu nama proses las yang sama.
Untuk dapat melakukan pengelasan dengan cara las gas, diperlukan peralatan seperti tabung gas Oksigen dan tabung gas Asetilen, katup tabung, regulator (pengatur tekanan gas), selang gas dan torch (brander). Kedua gas Oksigen dan Asetilen keluar dari masing-masing tabung dengan tekanan tertentu, mengalir menuju torch melalui regulator dan selang gas. Setelah sampai di torch kedua gas tercampur dan akhirnya keluar dari ujung nosel torch. Dengan bantuan pematik api, campuran gas yang keluar dari ujung nosel membentuk nyala api denagn intensitas tertentu
Nah sudah paham